Keutamaan shodaqoh
Hadist Kesatu :
“
Shodaqoh itu dapat menutupi tujuh puluh pintu kejelekan ”. [HR.At-Thabrani].
Hadist Kedua :
“Shodaqoh
secara sembunyi-sembunyi akan meredamkan kemrahan Alloh, dan Shodaqoh
dengan cara teramg-terangan akn menjadi perisai dari api neraka”.
Hadist Ketiga :
“Tidak
sekali-kali seorang hamba yang memberikan sesuatu, sekalipun sesuap
maknan kepada orang yang meminta-minta, kecuali Alloh Ta’ala akan
menjauhkannya dai siksa (neraka)”.
Hadist Keempat :
“Buatlah
penghalang dari api neraka sekalipun dengan separo kurma, jika tidak
mendapatkannya, maka bers Shodaqoh lah dengan perkataan yang baik”.
[HR.Bukhori, Muslim & Ahmad]
Hadist Kelima :
“Barangsiapa yang menghardik pengmis, maka para Malaikat akan menghardiknya kelak pada hari kiamat”.
Hadist Keenam :
“Harta itu tidak akan berkurang dengan sebab di Shodaqohkan
Hadist Ketujuh :
“Ber Shodaqoh lah kalian, karena Shodaqoh itu melepaskanmu dari api nerka, yakni membebaskan kamu dari neraka Jahanam ”. [HR.Thabrani]
Hadist Kedelapan:
“Shodaqoh itu dapat menolak bencana dan memanjangkan usia”
*Memanjangkan usia : berarti hidupnya penuh keberkahan dan mengisi hidupnya dengan keta’atan kepada Alloh.
Janji Alloh didalam Al-Qur’an, sebagai balasan bagi orang-orang yang ber Shodaqoh :
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. [QS.Al-Baqoroh : 261]
“Siapakah
yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran
kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. [QS.Al-Baqoroh : 245]
Ancaman Alloh bagi yang tidak ikhlas dalam bershodaqoh:
“Hai
orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti
orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa
hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak
menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. [QS.Al-Baqoroh : 264]
“Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak
mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut
pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka
memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan
pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang
menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha
Penyantun”. [QS.Al-Baqoroh : 262-263]
Bagaimana caranya bershodaqoh?
“Jika
kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika
kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari
kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. [QS.Al-Baqoroh : 271]
“Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi
dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati”. [QS.Al-Baqoroh : 274]
Apa tujuan shodaqoh?
“……Dan
apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka
pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan
sesuatu melainkan karena mencari keridhoan Allah. Dan apa saja harta
yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan
cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan”). [QS.Al-Baqoroh : 272]
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhoan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka,
seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh
hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika
hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat”. [QS.Al-Baqoroh : 265]
Apa yang harus kita shodaqoh kan ?
“Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. [QS.Al-Baqoroh : 267]
Kepada siapa kita harus mengeluarkan shodaqoh ( yang lebih utama) ?
“(apa
yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang
(usahanya karena jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha)
di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena
memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat
sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara paksa. Dan apa
saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui”. [QS.Al-Baqoroh : 273]
“Mereka
bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa
saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang
sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya”. [QS.Al-Baqoroh : 215]
Kenapa orang-orang tidak mau bershodaqoh ?
“Syaitan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu
berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan
daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui’. [QS.Al-Baqoroh : 268]
copyright : http://www.majelisalfurqon.com